Di Inggris awalnya nama peri berasal dari kata elvish sejak sebelum
tahun 1000 M[1] yang berarti bangsa peri. Dalam cerita-cerita rakyat
mahluk gaib ini adalah ras yang sakti. Menurut akar kata Indo-Eropa
kemungkinan namanya berasal dari albiz yang walaupun asal-usulnya tidak
diketahui, merupakan kata turunan dari albho yang berarti "putih".
Kata-kata inipun menjadi populer diantara orang kulit putih sehingga
kini, di zaman modern, masih bisa ditemui keberadaannya sebagai nama
panggilan dan nama keluarga seperti Ælfræd "Penasehat-peri" (Alfred),
Ælfwine "Teman-peri" (Alvin), Ælfric "Pemerintah peri" (Eldridge), dan
juga nama-nama wanita seperti Ælfflæd "kecantikan-peri"[3] . Nama peri
juga dikaitkan dengan rambut yang saling terkait yang dipercaya membawa
ketidak-beruntungan apabila kaitan tersebut dilepaskan [4].
Peri
sering diceritakan memiliki bentuk mirip dengan manusia[1], seringkali
juga dipercaya merupakan perupaan roh atau jin yang menjelma sebagai
perempuan cantik yang senang mengganggu[5][6]. Di Eropa (Inggris)
sekitar tahun 1592 oleh Shakespeare peri digambarkan sebagai siluman
(sprite) atau menjelma sebagai wanita cantik bersayap (fairy)[1][2][3],
di negara-negara Skandinavia dan menurut cerita-cerita kuno dari Eropa
Utara penamaan peri juga diberikan pada mahluk-mahluk halus yang
digambarkan sebagai mahluk metafisik, gaib atau jelmaan dari alam.
Peri
juga sering diidentifikasikan sebagai mahluk-mahluk mitologis. Dalam
penggambarannya cerita-cerita rakyat yang menggunakan istilah "peri"
seringkali berbeda definisi tentang apa itu peri, di satu pihak nama ini
seringkali dihubungkan dengan mahluk gaib seperti siluman namun pada
kali lain peri digambarkan sebagai mahluk yang lebih nyata.
Wujud
dan penampakan peri ini bermacam-macam, kali waktu digambarkan bahwa
mereka memiliki tinggi seperti rata-rata manusia biasa dan kali lain
digambarkan bahwa mereka ini berupa mahluk-mahluk kecil. Di Eropa peri
dalam wujud "besar" dipercaya telah "dibicarakan" sejak sebelum tahun
1000 M[1], sedangkan wujud "kecil"nya mengikuti kemudian dengan
membentuk rupanya sendiri berupa mahluk kecil baik yang bersayap maupun
tidak, dan dipercaya muncul pada sekitar tahun 1250 - 1300M sebagai
istilah turunan (dari bahasa Swedia alf, elfva)[1] yang kemudian
diterjemahkan sebagai fairy (Inggris) yang berarti mahluk yang
menyerupai manusia kecil[2]. Kadang peri digambarkan memiliki telinga
panjang dan lancip, dan memiliki rambut yang panjang. Peri juga
seringkali digambarkan dapat berubah wujud, atau mengambil wujud wanita
cantik yang tiba-tiba bisa menghilang[7].
Peri dapat digambarkan
sebagai baik (membantu manusia) atau jahat. Dalam kisah dongeng dan
cerita cinta peri digambarkan sering muncul sebagai mahluk penolong,
mungkin cerita yang paling terkenal dalam penggambaran peri adalah
cerita Cinderella yang pada saat kesulitan dibantu oleh ibu peri, ada
juga cerita ikan mas[8] dari Jawa Barat yang tengah membantu anak baik
hati yang sedang kesulitan, peri dapat mengambil perwujudan binatang
seperti lutung saat menampakan diri pada Putri Purbasari[9]. Peri lain
yang digambarkan baik hati adalah peri rumah yang tinggal bersama
manusia. Dalam kisah "Tukang Sepatu dan Peri-Peri Kecil", kehidupan
keluarga tukang sepatu terangkat karena dibantu pengerjaan sepatunya
oleh peri-peri kecil yang keluar pada malam hari dan membuat sepatu.
Pada kisah lain di Devon, seluruh desa dapat bermalas-malasan karena
pekerjaan penjahit, tukang roti, hingga pembuat anggur dikerjakan oleh
peri-peri kecil ini[10]. Namun tidak semua peri rumah digambarkan keluar
pada malam hari, ada juga peri rumah yang keluar pada siang hari. Dalam
salah satu kisah anak-anak dunia Childcraft, penulis Swedia
menggambarkan peri rumah kecil yang keluar dari pintu kecilnya dan
dengan kekuatan gaibnya mengecilkan tubuh anak penghuni rumah, yang
kesepian karena ditinggal orang tuanya bekerja, untuk ikut bermain
bersamanya[11].
Sementara peri jahat digambarkan sebagai penyebab
tersesatnya seseorang dalam perjalanannya[1]. Peri juga seringkali
digambarkan sebagai nakal (jahil dan iseng), entah kenakalan yang
membawa kebaikan ataupun keburukan. Di Eropa anak kecil yang nakal dan
sulit dikendalikan seringkali digambarkan sebagai "persis seperti peri
kecil"[1]. Pada cerita dongeng Peter Pan peri kecilnya Tinkerbell
digambarkan sebagai tokoh yang baik kepada Peter Pan dan jahat kepada
Wendy karena cemburu.
Penggambaran asal-usul peri seringkali
dihubungkan dengan sejenis/ kelas mahluk gaib seperti siluman, yang
seringkali berasal dari daerah-daerah pegunungan[1]. Namun dalam
perkembangannya peri digambarkan sebagai mahluk kecil yang dapat tidur
diatas bunga, tinggal di hutan dan menjaga pohon-pohon sehingga disebut
peri hutan[12], ataupun tinggal di dalam rumah bersama dengan manusia
seperti tokoh peri rumah yang digambarkan dalam kisah Harry Potter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar